Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.272,79 pada perdagangan akhir tahun, Jumat, (29/12/2023). Meskipun ditutup di zona merah, IHSG tetap menguat 6,16% secara year-to-date (ytd) berasal dari posisi 2 Januari 2023 di level 6.850,98.

Pada akhir tahun 2023, IHSG parkir di posisi 7.272,79 dengan terkoreksi 0,43% atau 31,09 poin berasal dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit bergerak di rentang 7.259 sampai 7.313 pada perdagangan hari ini.

Adapun, sebanyak 17,30 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp9,17 triliun dalam 869.452 kali transaksi. Sebanyak 263 saham yang menguat, 273 saham yang melemah, dan 228 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tembus Rp11.708 triliun.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, kinerja pasar saham sepanjang 2023 mengalami fluktuasi, tetapi tetap mencatatkan pertumbuhan yang positif.

BEI mencatat, terkandung rekor baru berasal dari sisi kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai angka Rp11.762 triliun per 28 Desember 2023. Rekor baru lain juga tercatat berasal dari sisi volume transaksi harian tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023.

Dari jajaran saham terlaris, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memimpin bersama dengan nilai transaksi Rp751,9 miliar. Diikuti saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) bersama dengan nilai transaksi Rp532,7 miliar.

Saham BBCA dan BBRI stagnan masing-masing di level Rp9.400 dan Rp5.725. Adapun, berasal dari jajaran emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) memimpin bersama dengan kenaikan 3,15% ke level Rp6.550 per saham. Disusul PT Astra International Tbk. (ASII) yang naik 0,89% ke level Rp5.650 per saham pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, berasal dari jajaran top losers ada saham PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk. (BBSS) yang ambles 18,56% ke level Rp79 per saham. Diikuti saham Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) turun 12,50% ke level Rp5.250 per saham.